Tentang Cara Kita Menjalani Hidup

Tentang Cara Kita Menjalani Hidup

Dua minggu kemudian ....

   Arini bercerita dengan gembira tentang kegiatannya di sekolah. Haikal duduk di pangkuan Kevin. Sementara Haris tiduran di pangkuan mamanya.
Haikal dan Haris hanya berbeda 14 bulan. Sehingga kadang disangka kembar. Sedangkan Arini, tumbuh menjadi anak yang ceria. Setelah dua minggu berada di rumah baru mereka, Hana merasakan perasaan merdeka yang membuncah. Tidak ada lagi gerombolan ibu-ibu yang suka membully-nya. Kaum wanita di tempat barunya, sebagian adalah rekan-rekan kerja Jo.


"Arini, Haikal, Haris, sudah pukul delapan malam. Waktunya tidur, biar besok subuh bisa bangun dengan segar," ujar Hana. Haikal segera berdiri lalu mencium Hana. Begitu juga Haris dan Arini. Setelah itu satu persatu mereka mencium pipi Kevin. Kiri dan kanan.

"Apa kamu merasa senang seperti ini?" tanya laki-laki muda itu ketika mereka telah masuk kamar. Hana duduk di tepi ranjang.

"Ya. Aku tidak menyangka akan sebahagia ini. Bisa punya banyak waktu untuk Arini, Haikal dan Haris," jawab Hana.
"Oh ya Sayang, apa kamu mau aku pijat? Mengajar dari pagi sampai sore tentu membuatmu sangat capek."

Kevin tersenyum. "Memang kamu masih ada tenaga?"

Istrinya tertawa lalu mengambil minyak kayu putih. "Ya tentu saja masih ada. Aku mencuci, pakai mesin cuci. Murid-muridku hari ini sangat kooperatif. Aku cuma sedikit lelah tadi ketika memasak rendang. Tapi sekarang sudah pulih."

"Nah. Aku senang seperti ini. Biarlah mesin yang mencuci pakaian kita. Lalu kamu bisa memijat aku. Daripada kamu mencuci pakaian sendiri dan kepayahan. Lalu aku dipijat oleh mesin."

Hana tertawa lagi. Ia membalurkan kayu putih itu ke punggung suaminya.
Previous
Next Post »

berkomentar lah dengan bijak belajar menghargai karya orang lain Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon

Thanks for your comment